RA. Kartini

Perpustakaan ABN NasDem

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Etnis Cina Indonesia dalam Politik

Text

Etnis Cina Indonesia dalam Politik

M.D. La Ode - Nama Orang;

Selama era Orde Baru keterlibatan kelompok Etnis Cina Indonesia (ECI) dalam politik dibatasi. Namun sejak awal era Reformasi 1998, kelompok ECI bebas untuk terlibat dalam politik sebagai pengurus parpol, anggota legislatif, dan kepala daerah. Ternyata mereka langsung berhasil siginifikan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sebab, dampak, dan respons kelompok etnis Melayu dan etnis Dayak serta pejabat Pemda atas keterlibatan kelompok ECI dalam politik di era Reformasi.

Kerangka teoretis yang digunakan terdiri dari teori utama yakni teori kekuasaan dari Charles Andrain dan Max Weber, teori integrasi dari Weiner dan Burhan Magenda, serta teori kelompok etnis dari Eriksen. Teori-teori tersebut turut didukung oleh teori konflik dari Maswadi Rauf dan Lipset.

Ada sejumlah temuan menarik. Pertama, perubahan sistem politik era Orba ke era Reformasi menjadi faktor penyebab utama keterlibatan ECI dalam politik. Kedua, membawa dampak signifikan atas perubahan politik internal ECI dari titik nol kekuasaan di era Orba, mencapai puncak kekuasaan politik di era Reformasi. Akibatnya etnis Melayu dan etnis Dayak terganggu kemapanan politiknya. Ketiga, respons beragam dari etnis Melayu, etnis Dayak, dan pejabat pemerintah daerah setempat yakni sebagai pulihnya hak politik ECI; dulu menguasai ekonomi sekarang menguasai politik juga; hati-hati terhadap ECI; menolak; mendukung; moderat; waspada atas keterlibatan ECI dalam politik.

Implikasi teoretis menunjukkan bahwa lima sumber kekuasaan dari Andrain yakni fisik, ekonomi, normatif, personal, dan ahli, Weber prestise kekuasaan dapat menjelaskan fenomena keterlibatan ECI dalam politik. Teori kelompok etnis dari Eriksen tentang common of cultural, linguistic, religious, and behavioural, dan teori konflik dari Maswadi Rauf, “konflik lisan” dan “konflik fisik” serta Lipset konflik dan stabilitas demokrasi dapat turut menjelaskan konflik antaretnis Melayu, Dayak, dan ECI. Teori integrasi dari Weiner “mengacu pada proses menjadi unit teritorial tunggal membentuk identitas nasional” dan Burhan Magenda tentang proses “nation building”, “state building”, dan “national character building”, dapat menjelaskan integrasi antara kelompok etnis Melayu, etnis Dayak, dan ECI.


Ketersediaan
B00596B-Politik & Pemerintahan ET MDTersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
B-Politik & Pemerintahan ET MD
Penerbit
Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia., 2012
Deskripsi Fisik
xxiv + 406 halaman
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
978-979-461-817-2
Klasifikasi
B-Politik & Pemerintahan
Tipe Isi
text
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
Edisi 1
Subjek
Buku Politik & Pemerintahan
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
M.D. La Ode
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar



Klasifikasi Koleksi Buku Perpustakaan
  • General
  • Filsafat & Psikologi
  • Agama
  • Politik & Pemerintahan
  • Kebijakan Publik

  • Sosial
  • Hukum
  • Biografi
  • Sejarah & Geografi
  • Kepemimpinan & Pengembangan Diri
  • Novel & Sastra
  • Ekonomi



Klasifikasi Koleksi Buku Digital Perpustakaan
  • General
  • Filsafat & Psikologi
  • Agama
  • Politik & Pemerintahan
  • Kebijakan Publik

  • Sosial
  • Hukum
  • Biografi
  • Sejarah & Geografi
  • Kepemimpinan & Pengembangan Diri
  • Novel & Sastra
  • Ekonomi

Pencarian Spesifik