Text
The Husband
Mitch, seorang tukang kebun, menghadapi penculikan istri yang sangat disayanginya. Penculik menginginkan jumlah tebusan yang sangat besar. Mengapa Penculik menculik istri tukang kebun yang notabene tidak memiliki uang berlebih? Kiranya masalah rumit ini berasal dari kehidupan masa kecil dan juga kehidupan tokoh-tokoh dalam novel setelah dewasa. Lagi-lagi masalah kejiwaan yang melatarbelakangi cerita yang penuh ”tikungan” dan naik turun bak di atas roller coaster (mengutip istilah dari komentator-komentator di halaman depan).
Tumbuh dalam keluarga yang berpendidikan dan kaku, mengagung-agungkan rasio, serta menanamkan nilai-nilai yang harus diyakini dengan kekerasan, tanpa nilai-nilai agama, menghasilkan anak-anak yang kemudian tumbuh sebagai monster dengan tampilan manusia. Alur cerita memang menukik tajam, menikung, kemudian datar, kembali menikung, menukik, dst-nya. Cerita ini memang dapat ditulis sedemikian, karena luasnya penyimpangan kejiwaan dan hal-hal yang sadis yang sudah umum didapati di negeri Paman Sam. Sementara di sisi lain kesetiaan dengan pasangan, cinta kasih yang tulus, rasa malu, dan hal-hal yang umumnya didambakan oleh manusia sangatlah langka. Sehingga novel thriller seperti memang dapat membuat pembaca terbuai, terhempas, dan mengharu biru. Berbagai karakter, amat sangat heterogen dan sadis, akan wajar dan dipercayai ada. Bagaimana penculik-penculik yang digambarkan masing-masing memiliki ”luka kejiwaan”, dari minder akibat muka yang rusak berjerawat, khayalan-khayalan akibat keterkekangan akan sesuatu, hingga balas dendam akibat tekanan di masa kecil.
Novel ini berusaha menuturkan bahwa suami yang setia dan mencintai istrinya, akan mengusahakan apapun agar istrinya kembali dengan selamat dalam pelukannya. Perjuangan Sang Suami dalam upaya membebaskan Sang Istri berlangsung seperti perjuangan dalam cerita-cerita thriller yang lain. Yang menurut saya akan sangat mustahil dapat dilakoni oleh manusia biasa. Di lingkungan kita (baca : Indonesia), bila terjadi penculikan yang seperti ini, Sang Suami tidak perlu repot-repot untuk bertindak seperti tokoh dalam Novel. Kita akan bertindak : melapor polisi dan bila perlu minta bantuan tetangga-tetangga, kalau tetap tidak ketemu ya kemudian dipasrahkan ke Yang Maha Pemberi Hidup.
Novel relatif baru (baik asli maupun terjemahan) ini cukup menghibur untuk dijadikan bacaan maupun sebagai koleksi novel yang penuh aksi dan ketegangan. Seperti beberapa komentar di halaman depan : menegangkan dan bergulir cepat. Membuat saya harus membaca cepat dari bab ke bab. Namun setelah sampai di inti, dan mengetahui siapa dalang dari semua kejadian, terjadilah anti klimaks dari kecepatan baca tersebut. Setelah membaca novel ini, masih tersisa pertanyaan, bagaimana semuanya berakhir dengan baik-baik saja, tanpa masalah yang mengikutinya?
Silahkan anda menjawab, setelah anda habiskan dengan cepat novel setebal 408 halaman ini.
Bontang, Manik Gatot, 02 November 2007.
Ketersediaan
| B00339 | B-Novel & Sastra TH DE | Tersedia | |
| B00340 | B-Novel & Sastra TH DE | Tersedia |
Informasi Detail
- Judul Seri
-
-
- No. Panggil
-
B-Novel & Sastra TH DE
- Penerbit
- Tangerang : Pustaka Alvabet., 2007
- Deskripsi Fisik
-
420 hlm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
978-979-3064-48-2
- Klasifikasi
-
B-Novel & Sastra
- Tipe Isi
-
text
- Tipe Media
-
-
- Tipe Pembawa
-
-
- Edisi
-
Cetakan 1
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
- Pernyataan Tanggungjawab
-
Dean Koontz
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas
Komentar
Anda harus masuk sebelum memberikan komentar
General