Text
Sisi Gelap Bisnis China : Pengakuan Miliarder Wall Sreet
Pada awal 1990-an, muncul gelombang baru di bidang ekonomi di China: negeri tirai bambu ini membuka diri terhadap investasi asing. Atas peluang itu, Wall Street turut ambil bagian dalam praktik bisnis di negara tersebut. Ketika para bankir dari New Yorkbergelar MBA dari Universitas Harvardsiap negosiasi dengan para Kader Senior (China), panggung pun tercipta bagi berlangsungnya bentrokan serius. Sistem keuangan Wall Street berjibaku melawan salah satu kebudayaan tertua di dunia itu.
Sisi Gelap Bisnis China menyuguhkan cerita menakjubkan. Seorang bankir Wall Street berusaha membangun kerajaan bisnis di China dengan ratusan juta dollar. Demi tujuan ini, sang bankir bekerja sama dengan bekas Pengawal Merah (Red Guard) dan juru bicara Mandarin di Beijing. Lebih dari 400 juta dollar pun digelontorkan guna membeli pabrik-pabrik di seluruh wilayah China.
Tetapi, mereka menemui jalan terjal, hingga akhirnya meluncur jatuh ke jurang kebangkrutan. Proyek bisnis sang bankir hancur total. Penyebabnya, struktur sosio-kultural Chinayang jadi acuan bagi lakon bisnis kaum tirai bambutak bisa akur dengan kaidah-kaidah ekonomi Barat yang diterapkan sang bankir.
Buku ini bisa menjadi cermin terang bagi kaum pebisnis di Indonesia: betapa penting menyiasati kultur dan tradisi masyarakat Nusantara agar tak berbenturan dengan kaidah-kaidah bisnis modern ala dunia Barat.
| B01668 | B-Sejarah & Geografi SI TI | Tersedia | |
| B01669 | B-Sejarah & Geografi SI TI | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain